Bukan tanpa alasan, Nadiem merupakan sosok muda yang harus mengemban tugas untuk memajukan pendidikan Indonesia.
"Banyak yang terkejut ketika anak muda Nadiem Makarim itu tampil memimpin mesin produksi keilmuwan di Indonesia sebagai menteri pendidikan," kata Ketua Asosiasi Ilmuwan Praktisi Hukum Indonesia Azmi Syahputra kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (25/10).
Azmi menambahkan, Nadiem harus menuntaskan permasalahan pelik di dunia pendidikan Indonesia. Mulai dari pengelolaan sekolah, hingga kampus perguruan tinggi.
"Petakan hambatan-hambatan yang ada di pengelolaan kampus, ini salah satu masalah pendidikan di Indonesia," imbuhnya.
Tak hanya itu, Azmi menilai jika masih banyak kampus yang masih diintervensi oleh kepentingan politik.
"Masih ada kebijakan penyelenggaraan pendidikan yang masih tambal sulam, perguruan tinggi yang tak mandiri serta adanya kepentingan politik di kampus. Ini PR besar pak menteri," sesalnya.
Dia berharap agar perguruan tinggi di Indonesia tidak dikekang dengan lambannya birokrasi, politik praktis yang cenderung korup.
"Akibatnya kampus di Indonesia akan semakin ketinggalan dan tidak mampu mengejar perkembangan ilmu sehingga akan kalah bersaing dengan universitas di luar negeri," tegasnya.
Kampus, lanjut Azmi, harus mempunyai tata kelola serta transparansi yang baik. Kemudian, perlu aksesbilitas publik yang mumpuni agar kampus atau perguruan tinggi di Indonesia menjadi maju dan unggul.
BERITA TERKAIT: