Pada pekan lalu, DPR menetapkan Nawawi Pamolango, Lili Pintauli Siregar, Nurul Ghufron, Alexander Marwata, dan Irjen Firli Bahuri sebagai Pimpinan KPK yang baru. Dua dari lima pimpinan KPK, Irjen Pol Firli Bahuri (Ketua KPK) dan Lili Pintauli Siregar (Wakil Ketua KPK), merupakan alumnLemhannas RI PPSA XXI.
Dukungan itu ditegaskan Ketua Umum IKAL PPSA XXI, Komjen Pol (Pur) Arif Wachjunadi, Senin (16/09). Dikatakan, keberadaan dua anggota IKAL PPSA XXI menjadikan keluarga besar PPSA XXI merasa bertanggung jawab untuk mendukung secara moral.
“Ini adalah tanggung jawab kami untuk memberi dukungan moral kepada para pimpinan KPK, apalagi dua di antaranya adalah anggota PPSA XXI. Kami benar-benar mengikuti tahap demi tahap dari proses seleksi dan pemilihan Capim KPK yang baru dan sepakat untuk memberi dukungan penuh kepada seluruh pimpinan KPK yang baru agar dapat bekerja dengan baik,†ujar Arif Wachjunadi melalui keterangan tertulisnya, Senin (16/9).
Mantan Sestama Lemhannas RI ini menjelaskan, gejolak yang terjadi di KPK belakangan ini terus diikuti oleh rekan-rekannya IKAL PPSA XXI. Mereka berharap gejolak tersebut segera selesai. Karena, sebagai keluarga, PPSA XXI tidak pernah meninggalkan para anggotanya sendirian ketika menghadapi kesulitan.
“Sejak menjadi alumni, kami memiliki tradisi yang kuat dalam bersilaturahmi dan karena silaturahmi yang kuat itu, kami menjadi keluarga besar. Kami tidak menginginkan satu di antara kami merasa kesulitan sendiri," lanjut Arif.
"Kami bangga bahwa ada dua anggota kami yang menjadi pimpinan KPK. Dan tentu secara moral tidak hanya Pak Firli dan Ibu Lili yang kami dukung, tetapi seluruh pimpinan KPK terpilih kami dukung karena sudah melalui proses yang benar. Dengan dukungan ini diharapkan bahwa seluruh pimpinan KPK semakin kuat dalam melaksanakan tugasnya,†tegas Arif.
Secara khusus, Arif meyakini kalau Pansel Capim KPK yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sangat kompeten. Namun, IKAL PPSA XXI enggan mengomentari proses pemilihan, termasuk ketika isu-isu yang mendeskreditkan para calon dan pansel mulai muncul di permukaan.
Selain itu, Arif menambahkan, penolakan terhadap pimpinan KPK yang baru dapat saja terjadi di lembaga negara lainnya. Penolakan itu terjadi karena keberadaan mereka yang menolak merasa terancam dengan berbagai alasan.
Arif Wachjunadi mengaku, secara khusus PPSA XXI belum bertemu dengan Firli Bahuri dan Lili Pintauli Siregar sejak mereka menyatakan akan mengikuti tes capim KPK.
PPSA adalah pendidikan tertinggi di Lemhannas yang merupakan pendidikan pimpinan nasional strategis setara dengan pendidikan bintang dua yang diikuti oleh para PATI dari TNI/Polri dan sipil terpilih.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: