Pendapat itu disampaikan analis politik, Ray Rangkuti, merepons pengakuan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bahwa sudah 90 persen DPD tingkat I maupun tingkat II menentukan sikap untuk mendukung Airlangga Hartarto sebagai ketua umum periode 2019-2023.
"Semua tergantung komunikasi yang disampaikan Airlangga. Penentu ada di internal, DPD dan DPC. Secara peluang lebih tinggi, namun jangan lupa pendekatan negosiator tidak bisa diabaikan," kata Direktur Lingkar Madani Indonesia itu dalam keterangan tertulis.
Lanjut dia, secara kalkulatif hampir semua pengurus baik di DPD dan DPC telah memberikan dukungan kepada Airlangga.
"Memang kita ketahui, nasib caketum berada di pengurus-pengurus daerah. Karena itu semua tidak bisa diabaikan. Airlangga lebih diuntungkan itu," tambah Ray.
Apalagi gaya komunikasi Airlangga lebih lunak. Itu membuat para anak ranting Partai Golkar lebih condong kepada Menteri Perindustrian itu.
"Termasuk di Jawa Barat, ketika Dedi Mulyadi mencalonkan sebagai Cagub Jabar. Ketika itu yang dipilih bukan Dedi Mulyadi, tapi kemudian ketika terjadi masalah pada pucuk pimpinan ketika itu, akhirnya Airlangga bisa mengubah itu," urai Ray.
Hal lain yang menguntungkan, Airlangga memiliki kedekatan historis dengan partai. Ayahnya merupakan salah satu pengurus partai beringin tersebut.
"Dia di menteri dan dekat dengan Jokowi. Belum lagi Airlangga punya historis karena bapaknya pengurus Golkar," pungkas Ray.
BERITA TERKAIT: