Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Senin (22/7).
Lewat akun media sosial Twitter beberapa hari lalu, Jokowi menyampaikan pesan moral tentang sebuah kepemimpinan, kekuasaan dan kehidupan di masyarakat yang dalam filsafat Jawa yaitu,
lamun siro sekti, ojo mateni (meskipun kamu sakti atau kuat, jangan suka menjatuhkan).
Menurut Arief Poyuono, maknanya dalah jika kita memiliki sebuah kepandaian atau pengetahuan yang lebih, digunakan untuk sebuah dedikasi pada yang Maha Kuasa saja dalam ujud masyarakat, dan bukan untuk saling menjatuhkan dengan sesama.
Falsafah Jawa yang juga mengandung makna tinggi yang senada dengan
lamun siro sekti, ojo mateni adalah
lamun siro banter, ojo ndhisiki meskipun kamu cepat, jangan mendahului) dan
lamun siro pinter, ojo minteri (meskipun kamu pandai, jangan sok pintar).
Jelas Arief Poyuono,
lamun siro sekti, ojo mateni juga memiliki makna bahwa kita senantiasa ingat kepada yang Maha Kuasa dan selalu waspada, sekalipun lebih cepat atau lebih dahulu mengetahui sebuah pengetahuan. Jangan kita mendahului kehendak yang Maha Kuasa.
"Artinya juga kita jangan mendahului keinginan keinginan kita pribadi sebagai pemimpin tetapi lebih mendahulukan hasrat dan keinginan masyarakat lebih dulu," ungkapnya.
Sementara maksud
lamun siro pinter, ojo minteri, janganlah sebuah kepandaian dan pengetahuan dijadikan untuk menipu dan menjebak rakyat. Tetapi kepandaian dan pengetahuan harus digunakan untuk kebaikan sesama.
"Kangmas (Jokowi) mengingatkan tiga bentuk filsafat Jawa yang bisa kita gunakan sebagai pegangan hidup kita dalam bermasyarakat. Dan pesan moral bagi para elite politik, pemimpin di Indonesia," ucap Arief Poyuono.
Ditambahkannya, tiga filsafat Jawa bermakna sangat tinggi dan tidak gampang melakoninya. Dan menurutnya, Jokowi sudah menjalankan ketiga filsafat tersebut dalam kepemimpinan dan kehidupan yang dijalankan selama ini.
Konteksnya, lanjut Arief Poyuono, Jokowi ingin adanya sebuah kebersamaan dalam membangun negara, dan dari sisi ekonomi bisa diartikan silahkan menjadi pengusaha yang sukses dan maju tetapi jangan matiin usaha usaha orang kecil. Yang kuat dan mampu diajak untuk saling kerjasama dengan yang tidak kuat dan jangan justru menekan dan mematikan
"Sangat bagus ya untuk bisa didalami dan dijalankan oleh kita semua.
Sing wicaksono sing ndalemi. Sing edan sing ora dalemi," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: