"Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini saatnya kita hentikan saling caci maki, fitnah, dan tuding menuding baik di kehidupan nyata maupun di dunia maya. Jauhi diri dari ujaran kebencian dan cobalah untuk mulai saling memaafkan," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Abdul Kadir Karding, Senin (6/5).
Tak hanya itu, politisi PKB ini juga melihat di bulan Ramadan ini, masyarakat tak hanya disuguhkan dengan beragam godaan nyata, melainkan melalui sosial media.
Di era digital seperti saat ini, kata Karding, godaan terbesar saat berpuasa bukan lagi sekadar menahan lapar, haus, dan marah. melainkan menahan diri untuk tidak menyakiti dan melukai di dunia maya.
"Medsos adalah ujian sekaligus godaan berat bagi orang-orang yang berpuasa. Kita barangkali bisa menahan diri untuk tidak berkata kasar dan fitnah di dunia nyata, tapi belum tentu bisa melakukannya di dunia maya," jelasnya.
Oleh karennya, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kualitas puasa di bulan curi Ramadan ini. Sebab, ia sadar jika Pilpres kemarin telah menghilangkan kehangatan sebagai warga negara.
"Jangan ada lagi sebutan-sebutan yang mendiskreditkan kepada mereka yang berbeda seperti cebong atau kampret. Ini tak bisa terus menerus dibiarkan. Lewat momentum ramadan kehangatan dan keakraban itu harus kita nyalakan kembali," tandasnya.
BERITA TERKAIT: