Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mantan Kasum TNI: Gaya Preman, Debat Capres Ketakutan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Minggu, 06 Januari 2019, 00:01 WIB
Mantan Kasum TNI: Gaya Preman, Debat Capres Ketakutan
rmol news logo Keputusan KPU meniadakan sosialisasi visi misi capres-cawapres dalam debat kandidat disesalkan banyak pihak. Suara gugatan antara lain disampaikan mantan Kepala Staf Umum TNI, Letnan Jenderal TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo.

"Jiaaaah.. Padahal nggak pakai bahasa Inggris," kata dia, Sabtu (5/1).

Jika penyampaian visi misi capres-cawapres ditiadakan, kata perwira TNI AD korps Zeni alumni AKABRI 1976 dengan penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama sebagai taruna lulusan terbaik ini, lantas pertanyaannya apa yang menjadi acuan topik debat?

"Mosok debatnya cuma tentang Esemka, Satelit Indosat, drone, roket ekonomi, aktivitas di PBB dan Novel Baswedan saja?" ucap dia.

KPU memutuskan tidak aakan memfasilitasi sosialisasi visi-misi jelang debat perdana Pilpres 2019 yang semula dijadwalkan 9 Januari lantaran tim paslon tidak sepakat terkait sosok yang akan membacakan visi misi tersebut.

Sebelumnya Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin meminta agar pembacaan visi dan misi bisa diwakilkan kepada timses agar efektif, sementara tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berkukuh agar pembacaan dilakukan oleh kedua pasangan capres dan cawapres.

"Gaya preman, nyali pas-pasan. Debat capres ketakutan," kata JS Prabowo lagi.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA