Realisasi penerimaan negara yang melebihi target disebut telah menjadi kado akhir tahun prestasi Presiden Jokowi.
Namun demikian, Jurubicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Handi Risza justru mempertanyakan korelasi capaian tersebut dengan kesejahteraan rakyat.
“Tapi pertanyaan mendasarnya adalah, apakah dampaknya juga signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat,†ujar Handi dalam pesan elektroniknya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (3/1).
Dalam APBN 2018, realisasi penerimaan negara mencapai Rp 1.942,3 triliun atau 102,5 persen dari target Rp 1.894,7 triliun. Sedangkan realisasi belanja negara sebesar Rp 2.202,2 triliun atau 99,2 persen dari target Rp 2.220,7 triliun.
Handi menggarisbawahi, pemaparan angka tersebut tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab, sepanjang tahun 2018 ekonomi hanya tumbuh 5,15 persen.
“Ini tidak mencapai target APBN 2018 sebesar 5,4 persen,†beber Handi.
[ian]
BERITA TERKAIT: