Amin Rais yang kini duduk sebagai Ketua Dewan Kehormatan PAN selama ini dikenal kritis terhadap pemerintahan Joko Widodo. Amien Rais juga merupakan salah satu pendiri PAN.
Amien juga terlibat sebagai anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pengamat politik dari IndoStrategi Arif Nurul Imam menyatakan, permintaan lima pendiri PAN agar Amin Rais mundur, itu hanya himbauan secara moral karena sesama pendiri partai.
"Namun, karena kelima pendiri tersebut sudah tidak berada di struktur Partai maka permintaan mundur Amen Rais merupakan pilihan politik paling mentok," kata dia dalam pesan elektronik kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (27/12).
Lima orang yang terlibat dalam pendirian PAN melayangkan surat terbuka untuk Amien Rais. Kelima orang itu ialah Abdillah Toha, advokat senior Albert Hasibuan, sastrawan Goenawan Mohamad, tokoh budaya Toety Heraty, dan Zumrotin.
Menurut Arif, permintaan mundur kelima orang tersebut sesungguhnya lumrah saja karena mereka berseberangan dalam Pilpres dengan Amin Rais. Artinya, permintaan tersebut bisa dibaca pertarungan mempengaruhi arah kemudi dukungan PAN dalam Pilpres.
Namun secara otoritas, kata Arif, permintaan Goenawan Mohamad Dkk tersebut sejatinya tidak ada, apalagi sudah mengundurkan diri.
"Sebagai ikhtiar politik tentu sah-sah saja, meski secara otoritas sebetulnya sudah tidak memiliki wewenang untuk memberhentikan siapa pun kader di PAN, termasuk Amin Rais. Karena di setiap parpol pasti ada mekanisme pemberhentian kader partai," tandasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: