Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno mengaku bingung dengan keputusan pemerintah yang awalnya membuka peluang bagi investor asing untuk memiliki kepemilikan mayoritas saham pada 54 bidang usaha.
Ia menilai ada faktor kepanikan saat pemerintah membuat kebijakan ekonomi.
"Paket (ekonomi) 16 bingung juga apakah ini pertanda panik," ujar Sandi dalam diskusi Rabu Biru bertajuk "Membangun Indonesia atau Membangun di Indonesia?" di Jakarta, Rabu (21/11).
Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, unsur kepanikan pemerintah karena ekonomi bangsa ini sudah terbilang lemah. Sebab pada kenyataannya, target awal pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen hingga kini tak kunjung tercapai.
"Pertumbuhan ekonomi memang dibawah target 7 persen, kita angkanya 5 persen. Baru direvisi turun lagi oleh IMF dan beberapa lembaga. Kinerja ekspor, industri dan investasi juga lagi kepayahan sekarang," ujar Sandi.
[nes]