Namun demikian, gelaran Asian Para Games juga harus dijadikan momentum untuk memperbaiki hak-hak kaum difabel di Indonesia.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menilai bahwa selama ini kaum difabel masih terkesan sebagai warga negara kelas dua. Hal ini bisa dilihat dari ketersediaan fasilitas publik yang masih rendah bagi mereka.
“Anggaran jelas tidak bisa dijadikan alasan. Memang akan menyedot lebih banyak tapi nilainya kecil dan tidak relevan dengan kebutuhan hakiki untuk tidak mendiskriminasi mereka,†ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (8/10).
Menurutnya, kepekaan dan kepedulian birokrasi di tanah air harus lebih diasah. Tidak boleh ada warga yang didiskriminasi lagi, baik secara sengaja maupun karena ketidakpekaan dan ketidakpedulian.
Sementara di level masyarakat, sambungnya, harus mulai ditumbuhkan suasana untuk tidak mendiskriminasi para difabel, termasuk sejak mereka masih kanak-kanak.
“Anak-anak difabel selama ini banyak disembunyikan atau dipisahkan dengan lingkungan. Padahal mereka juga perlu bersosialisasi dengan anak-anak lainnya,†tukasnya.
[ian]