Inisiatif ini mengupayakan partisipasi masyarakat agar menjadi bagian dari pemetaan dalam penanganan bencana banjir di Aceh 2025.
Menurut tim pengembang Tilikan, pendekatan partisipatif ini menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas respons lapangan.
“Kita ingin masyarakat terdampak punya kendali atas informasi dan upaya penanganan di wilayahnya. Dengan data dan kolaborasi terbuka, dampak bencana bisa ditekan, dan solidaritas meningkat,” ujar perwakilan Tilikan dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Selasa, 23 Desember 2025.
Tilikan membantu menghubungkan warga, relawan, dan lembaga melalui sistem pelaporan langsung dan pemantauan berbasis peta. Sistem itu bisa diakses melalui
banjirsumatra.tilikan.id.
Setiap warga dapat melaporkan kondisi lingkungan, kebutuhan mendesak, maupun inisiatif lokal yang sedang dijalankan.
Data yang terkumpul kemudian diolah menjadi informasi yang membantu berbagai pihak mengambil tindakan tepat dan cepat.
Implementasi terbaru memperlihatkan bagaimana warga terdampak turut berkontribusi dalam memperbarui data situasi yang kemudian mempercepat proses bantuan dan evaluasi.
Kolaborasi bukan hanya tentang berbagi informasi, tetapi juga membangun kepercayaan dan tanggung jawab bersama menghadapi krisis.
"Kami anak muda yang belum membersihkan rumahnya tapi tidak mau melihat ibu-ibu berlumuran lumpur sambil makan," tegas Habibie, salah seorang relawan Tilikan di Pidie Jaya
Tilikan adalah platform kolaboratif yang mengembangkan sistem crowdsourcing untuk pemantauan bencana dan isu sosial di Indonesia. Dengan pendekatan berbasis data terbuka, Tilikan berkomitmen memperkuat transparansi, kolaborasi, dan partisipasi publik dalam membangun ketahanan masyarakat.
BERITA TERKAIT: