Pengamat politik dan hukum dari The Indonesian Reform, Martimus Amin mengecam tindakan Ratna itu sungguh memalukan dan mencoreng nama baik segenap pihak serta aktifis Prodem yang membelanya secara tulus demi menyelamatkan demokrasi.
"Tetapi apa lacur ternyata apa yang menimpa Ratna hanya dramatisasi, sehingga menyeret banyak 'korban' atas kebohongannya," ujar Martimus.
Ia pun ikut mempertanyakan motif Ratna berbuat drama seperti itu.
"Untuk apa ia lakukan drama ini? Operasi untuk menjatuhkan kepercayaan publik terhadap pasangan capres dan wapres tertentukah? Atau sekedar mencari sensasi dan publisitas?" kata Martimus.
Namun yang jelas, tegas Martimus, tindakan Ratna sangat konyol dan memalukan.
"Selain minta maaf, maka secara pertanggungjawaban morilnya, semestinya juga ia juga mundur dari timses paslon yang didukungnya," desak Martimus.
[wid]