"Sudah terjadi, saya diserang bom molotov, Ibu Neno Warisman mobilnya dirusak. Tapi kami enggak akan berhenti," ucap inisiator #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera di komplek DPR, Jakarta, Selasa (2/10).
Politisi PKS tersebut memandang apa yang dilakukannya itu adalah bagian dari proses demokrasi dalam kehidupan bernegara. Sehingga sudah sepatutnya tidak perlu ada ancaman terhadap dirinya.
"Sejak mulai ada penghadangan di acara-acara #2019GantiPresiden, buat saya ini harusnya tidak terjadi," terang Mardani.
Menurut dia hak mengeluarkan pendapat dalam negara demokrasi sudah dilindungi dalam konstitusi. Jadi tidak perlu ada yang melakukan persekusi.
"Siapapun boleh mengeluarkan pendapatnya, tentu dengan cara-cara yang santun, enggak boleh ada kekerasan dari kami," tandas Mardani, Wakil Ketua Tim Kampanye Prabowo-Sandi itu.
Terakhir, Jurukampanye Prabowo-Sandi, Ratna Sarumpaet dianiaya oleh sekelompok orang tidak dikenal di Bandung, Jawa Barat pada 21 September lalu.
[rus]