Tim ini merupakan tim gabungan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam).
Jurubicara Kemenlu Armanatha Nasir mengatakan proses inventarisasi masih dilakukan oleh tim tersebut. Setelah kebutuhan bantuan diinventarisir, tim akan memintakan bantuan tersebut ke dunia internasional.
"Karena kan tim masih bekerja, akan dicek bantuan apa yang bisa di-
support sendiri dan mana yang kita mintakan bantuan. Jadi, tawaran memang sudah datang dari berbagai negara," ungkapnya di Ruang Palapa, di Kemlu, Jakarta, Senin (1/10).
Sejauh ini, sambungnya, sudah ada sejumlah negara yang menyatakan siap untuk mengirimkan bantuan. Di antaranya Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Perancis, Singapura, Thailand, India, dan dua organisasi internasional, yaitu AH Centre dan UNDP.
"Tapi kembali lagi, kami masih melihat apa saja yang dibutuhkan di lapangan agar kebutuhannya bisa disesuaikan. Nanti akan dikoordinasikan dengan tim nasional," lanjutnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: