Menhub: Hanya Pesawat 737 Klasik Yang Bisa Mendarat Di Bandara Palu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 01 Oktober 2018, 14:32 WIB
Menhub: Hanya Pesawat 737 Klasik Yang Bisa Mendarat Di Bandara Palu
Menteri Budi Karya/Net
rmol news logo Pasca dilanda bencana gempa dan tsunami, tidak semua pesawat bisa mendarat di Bandara Mutiara Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah. Ini lantaran panjang landasan pacu pesawat yang berfungsi hanya sepanjang 2.000 meter.

Berdasarkan dari data Kementerian Perhubungan, hanya pesawat jenis ATR atau 737 500 yang dapat melakukan pengiriman bantuan ke lokasi terdampak gempa bumi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

"Hari ini kita memang merencanakan di Bandara Mutiara Al Jufri dilakukan penerbangan lebih efektif dan lebih banyak dari kemarin dengan kualifikasi runaway sepanjang 2.000 meter, pesawat yang masuk dalam kualifikaai jenis ATR atau bombardir atau pesawat 737 500 atau 737 klasik," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (1/10).

Namun demikian, Menhub akan memastikan mobilitas di Bandara Mutiara akan terus dioptimalkan oleh pihak bandara. Optimalisasi ini dilakukan agar bantuan yang terus berdatangan bisa langsung disalurkan ke masyrakat.

"Dalam perkiraan kami akan ada kemungkinan paling tidak 40 takeoff dan landing, jadi 20 landing, 20 take off, itu adalah kapasitas yang biasa dikelola oleh bandara Mutiara," tutup Budi.

Dengan kembalinya bandara ke fungsi utama, maka bantuan demi bantuan diharapkan dapat datang tepat waktu sesuai dengan kebutuhan para korban jiwa. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA