Demikian disampaikan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Hasto menyampaikan hal ini karena menanggapi serius terhadap usulan Tim Kampanye Prabowo-Sandi untuk mengadakan debat capres dalam bahasa Inggris.
"Bagaimana mungkin semangat menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia, kini direduksi sebagai sekedar ketrampilan berbahasa asing? PDI Perjuangan berpendapat bahwa usuan tim kampanye Prabowo-Sandi tersebut kontrapoduktif dengan semangat Sumpah Pemuda. Apakah ini karena isu yang beredar bahwa Tim Kampanye Prabowo-Sandi di back-up oleh konsultan asing?" kata Hasto beberapa saat lalu (Sabtu, 15/9).
Hasto melanjutkan, debat yang digelar KPU adalah bagian kegiatan kenegaraan. Dan kegiatan kenegaraan diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia. Karena itu, usulan menggunakan bahasa Inggris sebagaimana disampaikan Tim Prabowo-Sandi jelas melanggar UU 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
"Jadi kita mempertanyakan usul yang jelas jauh dari memperkuat semangat kebangsaan di tengah era globalisasi saat ini," ungkap Hasto.
PDI Perjuangan, sambung Hasto, menegaskan bahwa apa yang digelorakan Jokowi yang menampilkan warna kebudayaan Indonesia pada pembukaan Asian Games adalah watak yang seharusnya dimiliki pemimpin bangsa. Apa yang dilakukan Jokowi dengan membangun dari pinggiran dan menjadikan kawasan perbatasan sebagai halaman depan NKRI juga adalah cermin rasa cinta pada tanah air. Sikap lebih memilih rupiah daripada menimbun mata uang asing juga contoh watak terpuji bagi pemimpin.
Hasto juga menekankan bahwa, dalam era dimana kolaborasi dan persaingan antarbangsa terjadi sekaligus, setiap pemimpin negeri terlebih capres dan cawapres seharusnya kokoh dan bangga dengan identitas nasionalnya, bukannya menampilkan hal-hal yang justru menggerus nasionalisme kita.
"Mari kita perkuat nasionalisme Indonesia, termasuk dalam era milenial saat ini. Tim Kampanye Prabowo-Sandi belajarlah dengan Nadiem Makaramim, Iman Usman, Belva Devara, Wishnutama, Erick Tohir dan tokoh-tokoh muda lainnya yang dengan caranya menunjukkan semangat bangga dengan Indonesia," demikian Hasto.
[rus]
BERITA TERKAIT: