Dalam hal memenangkan pemilu, partai politik dan calon legislatif tidak bisa berdiam diri dengan mengandalkan kekuatan dan pola-pola yang lama, apalagi tetap mengikuti trend politik uang.
Untuk itu, Yayasan Rumah Konstitusi Indonesia (YRKI) berinisiatif dengan membuka program Sekolah Legislatif.
"Kami ambil inisiatif dengan membuka program Sekolah Legislatif untuk kawan-kawan caleg yang akan bertarung dalam Pileg 2019," ujar Ketua YRKI, Amir Hamdani Nasution kepada redaksi, Jumat (31/8).
YRKI adalah yayasan yang berdiri tahun 2017. Yayasan ini konsen terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia, pengembangan demokrasi, sekolah anti korupsi, serta tata pemerintahan yang baik.
Sekolah Legislatif YRKI diharapkan bisa membantu menghadirkan wakil rakyat yang berkualitas dan berintegritas.
"Masyarakat perlu wakil rakyat yang progresif, berpihak pada si miskin, dan tidak diam ketika ada praktik penyalahgunaan wewenang di pemerintahan daerah," lanjut Amir Nasution.
Sekolah Legislatif YRKI angkatan pertama digelar pada 5 sampai 7 Oktober 2018 di Kota Medan, Sumatera Utara. Sebagai narasumber, Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, Direktur Program Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) Sirojuddin Abbas, serta pihak KPU dan Bawaslu yang ada di Sumut.
Amir Nasution menerangkan, materi pokok yang hendak dipaparkan berupa strategi pemenangan pileg di era milenial, marketing politik dan pemetaan pemenangan, tata cara kampanye dan metode perhitungan suara, serta penyelesaian sengketa pemilu.
Dengan program ini, diharapkan lahir wakil rakyat yang profesional, bersih dan peduli, dan terjadi regenerasi baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
"Untuk memastikan kemenangan tersebut, setiap caleg harus punya ilmu dan strategi yang terukur," demikian Amir Nasution.
[rus]
BERITA TERKAIT: