Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, didesak membatalkan rencana menjadikan Sandiaga Uno sebagai calon pendampingnya.
Prabowo mendapat tekanan dari kelompok Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama. Kombinasi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sama sekali tidak merepresentasikan kelompok mayoritas Islam di Indonesia. Prabowo-Sandi dianggap representasi kelompok nasionalis-pebisnis.
Waktu semakin sempit jika mengikuti jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) bahwa tanggal 10 Agustus besok adalah hari terakhir pendaftaran capres-cawapres.
Namun, untuk menemukan calon wakil presiden yang tepat untuk memperkuat Prabowo menghadapi format nasionalis-religius (Jokowi-Maruf), juga tidak mudah, membutuhkan negosiasi yang alot.
Ada saran, strategi yang paling tepat bagi koalisi Prabowo adalah membatalkan nama Sandiaga dan mengundur waktu pendaftaran diri ke KPU.
Masih ada perpanjangan waktu pendaftaran paslon sesuai aturan KPU yang dapat dimanfaatkan Prabowo.
[ald]
BERITA TERKAIT: