"Menyangkut cawapres ya tentu pasti ada di dalam pembicaraan," ujar Andreas di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/7).
Namun Andreas enggan membocorkan nama cawapres yang dibahas Mega dan Jokowi dalam pertemuan kemarin malam itu. Termasuk soal latar belakangnya.
"Untuk sampai kepada nama saya kira itu nanti pada saatnya akan disampaikan. Soal darimana dia berasal yang pasti warga negara Indonesia," kata Andreas.
Ia membenarkan elit PDIP tahu jelas siapa cawapres yang disodorkan Mega ke Jokowi. Namun ketika ditanyai secara mendalam siapa namanya, Andreas enggan bersuara.
"Ya kalaupun kita tahu dan mereka-reka tentu tidak pada tempatnya kita memberitahukannya ke masyarakat sebelum Pak Jokowi dan Ibu Megawati sendiri yang menyampaikan," tukasnya.
Andreas menjamin tidak ada perselisihan antara Mega dan Jokowi terkait figur cawapres.
"Kalau Ibu Mega dan Pak Jokowi itu selalu ada dalam konsultasi dan orang melakukan dialog itu tentu mencari titik temu bagaimana pandangan masing-masing dan kemudian sampai kepada solusi. Itulah fungsinya dialog," pungkasnya.
Ditanyai apakah cawapres yang disodorkan Mega berasal dari partai anggota koalisi dan dekat dengan kalangan Islam, Andreas berkilah.
"Kita tidak bicara soal latar belakang, tidak membuat dikotomi-kotomi seperti itu. Tentu pertimbangannya adalah pertimbangan untuk kepentingan bangsa bagaimana kerjasama antar presiden dan calon wakil presiden ke depan juga bagaimana kompetensi di dalam menjalankan tugas dan sebagainya," tukasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: