“Krisis politik dan ekonomi yang terjadi tapi Pak Habibie berani menyatakan demokratisasi saat itu. Banyak yang nilai Habibie akan gagal dengan eksperimen demokrasinya,†ujar Umar di Habibie Center, Kemang, Jakarta, Minggu (24/6).
Sambung Umar, asumsi itu ditepisnya dengan sebuah komitmen. Sebagai seorang
engineer pesawat, Habibie tidak mengenal gagal.
“Keputusan itu harus dijalankan di tengah inflasi 60 persen bahkan ada yang bilang 80 persen. Rupiah dari Rp 2.000 anjlok sampai Rp 15 ribu, tapi proses demokratisasi berjalan,†katanya.
Ia menyatakan, keberhasilan Habibie dalam membangun demokratisasi ialah proses institusionalisasi TNI-Polri dan PNS yang tidak bisa ikut politik praktis.
“Warisan yang paling berharga adalah keberlanjutan dari demokratisasi. Pak Habibie telah mempertahankan UUD 45 dan membangun demokrasi yang memberi kesempatan kepada siapapun dalam memperoleh kedudukan,†pungkasnya.
[fiq]
BERITA TERKAIT: