Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini saat menjadi pembicara diskusi Polemik dengan tema "Mengejar Ambang Batas Perlemen" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/5).
"Jangan poisisikan pemilih sebagai objek, jadikanlah subjek pemilu. Dan juga jangan membangun komunikasi yang monologis harusnya dialogis," kata Titi.
Dia berpandangan, walaupun ambang batas Parlemen sangat tinggi (4 persen) bukan berarti parpol mengesampingkan pemilih dengan menempuh demokrasi yang transaksional. Berpikir rakyat bisa dibeli dengan uang.
"Jangan menjadi ruang untuk berkompetisi yang tidak sehat," harap Titi.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: