"Ini harus diatasi. Pemerintah harus berani mengakselerasi penyediaan infrastruktur TIK di kawasan Tengah dan Timur Indonesia," kata Ketua DPR Bambang Soesatyo dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 23/4).
Berdasarkan survei, Bambang menjelaskan, sudah 143,26 juta orang atau 50 persen dari total populasi Indonesia 262 juta jiwa, dijangkau dan menggunakan jaringan internet. Tetapi data ini juga menggambarkan ketimpangan. Sebab, dari jumlah itu, sekitar 83 juta jiwa atau 58,08 persen-nya adalah masyarakat yang bermukim di Jawa.
Sementara jumlah warga pengguna internet di Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara dan Papua-Maluku rata-rata masih di bawah 10 persen dari total populasi. Kecenderungan ini mengindikasikan bahwa puluhan juta generasi milenial di sejumlah daerah belum dijangkau jaringan internet.
Hasil survei menyebutkan, sekitar 49,52 persen pengguna internet di Indonesia adalah orang muda berusia 19 hingga 34 tahun atau generasi milenial. Jumlah generasi milenial saat ini diperkirakan lebih dari 100 juta jiwa.
Artinya, hampir 50 persen generasi milenial belum terjangkau jaringan internet dan belum siap untuk beradaptasi dengan era Industri 4.0 yang serba digitalisasi dan otomasi dewasa ini. Sebagian besar kelompok ini bermukim di kawasan Tengah dan kawasan Timur Indonesia.
"Tentu saja fakta persoalan ini harus disikapi dengan sangat serius, karena negara berkewajiban menyediakan sarana dan prasarana bagi generasi milenial untuk mengembangkan dan menyiapkan diri menjadi angkatan kerja yang kompetitif dan produktif," demikian Bambang.
[rus]
BERITA TERKAIT: