Djoko mengatakan, ada
hoax yang negatif dan ada juga
hoax yang positif. "Kalau
hoax itu membangun, ya kita silakan saja, tapi jangan terlalu memproteslah, menjelek-jelekkanlah, ujaran-ujaran yang tidak pantas, saya rasa bisa dikurangi," demikian dinyatakan dia usai dilantik, di Istana Negara, Rabu (3/1).
Ketua Pengurus LBH Keadilan Abdul Hamim Jauzie berpendapat sebaiknya Djoko membuat pernyataan untuk mencabut pernyataannya tersebut.
Djoko tidak perlu lagi menjelaskan apa maksud "
hoax yang membangun" itu. Djoko sebaiknya mengakui saja kekeliruannya. Karena itu jauh lebih terhormat. Dan dengan demikian kontroversi pernyataannya akan segera berakhir.
Bagi LBH Keadilan, pencabutan pernyataan Djoko tersebut harus dilakukan. Hal ini mengingat penjelasannya di media masa soal "
hoax yang membangun" justru semakin tidak jelas dan tetap tidak bisa dipahami publik.
Di sisi lain, LBH Keadilan khawatir, karena bisa jadi pernyataan Djoko itu menggambarkan visi utama pembentukan BSSN, menyebar
hoax yang membangun dan meredam
hoax yang tidak pro penguasa.
"LBH Keadilan teringat pernyataan dosen UI Rocky Gerung, '
hoax terbaik adalah versi penguasa, sebab mereka memiliki peralatan lengkap: statistik, intelijen, editor, panggung, media, dan seterusnya…'," demikian Abdul Hamim Jauzie.
[rus]
BERITA TERKAIT: