Demikian diungkapkan politisi senior PKS itu saat memberikan meteri Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada anggota PKK dan Majelis Taklim Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu kemarin (29/11).
Posisi kaum perempuan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tidak hanya dalam perjuangan fisik. Dalam perjuangan pemikiran dan dasar serta konstitusi negara pun ada juga keterlibatan aktif dari kaum perempuan.
"Dari sini seharusnya juga ada istilah founding mothers. Bangsa ini tidak hanya digagas oleh founding fathers," ujar HNW.
Dua perempuan itu disebutnya yakni, Maria Ulfah dan Siti Sukaptinah Soenarjo Mangoenpoespito. Maria Ulfah adalah perempuan pertama dari Indonesia yang mampu meraih gelar sarjana hukum dari Universitas Leiden, Belanda. Dia selain pejuang kaum perempuan juga seorang pendidik yang mengajar di Perguruan Rakyat dan Muhammadiyah.
Sedang Siti Sukaptinah adalah guru di Taman Siswa dan aktivis di Jong Islamieten Bond Dames Afdeling (JIBDA). Banyak organisasi digeluti oleh Siti seperti Wanita Putera, Fujinkai, dan terlibat dalam Kongres Perempuan I sampai IV.
HNW mengatakan dua perempuan tersebut terlibat langsung dalam penyusunan dasar dan konstitusi negara. Dua perempuan itu bagian dari 60 anggota BPUPKI, badan yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
"Dua perempaun tersebut terlibat langsung dalam perdebatan dasar dan konstitusi negara," pungkasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: