LSSI: Kemenangan Wahidin-Andika Tidak Aneh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 19 Februari 2017, 15:10 WIB
LSSI: Kemenangan Wahidin-Andika Tidak Aneh
Wahidin-Andika/Net
rmol news logo Keunggulan telak Wahidin-Andika di Kota Tangerang memang sudah terbaca sejak awal. Ini mengingat survei di Kota Tangerang sealalu menempatkan pasangan Wahidin-Andika di posisi teratas.

"Sedari awal kami menyelenggarakan survei Pilkada Banten, posisi WH selalu unggul telak di Kota Tangerang," ujar peneliti Lembaga Survei Stratak Indonesia (LSSI/Stratakindo) Octarina Soebardjo kepada wartawan beberapa saat lalu, Minggu (19/2).

Octa menambahkan, perolehan suara WH-Andika yang dominan di Kota Tangerang merupakan hal yang wajar. Justru, jika merujuk pada sejarah pelaksanaan pilkada di Kota Tangerang perolehan suara Wahidin mengalami penurunan.

"Pada pemilihan Walikota Tangerang tahun 2008, Wahidin meraih suara 89,4 persen. Sedangkan pada Pilkada Gubernur Banten tahun 2011, Wahidin memperoleh suara sebesar 72,79 persen. Bila dibandingkan dari dua Pilkada sebelumnya, perolehan suara WH justru turun," kata Octarina.

Atas dasar itu, baik Rano ataupun pihak lain harus menerima bahwa Kota Tangerang adalah lumbung suara atau basisnnya Wahidin.

Hal yang sama juga berlaku terkait kemenangan pasangan WH-Andika di Kabupaten Serang. Pasalnya kata dia Serang merupakan basis kekuatan keluarga Andika. Jika melihat pada potensi yang dimiliki pasangan ini, seharusnya Wahidin-Andika itu unggul telak di banyak kabupaten/kota di Banten.

"Itu karena parpol pengusung yang banyak, kepala daerah yang berasal dari parpol pengusung dan seabreg alasan lain, jadi kemenangan hanya di dua daerah ini sebenarnya buruk," kata Octarina.

Menurut penelitian yang dilakukan pihaknya, selain punya lumbung suara besar, Wahidin dinilai punya prestasi dan pengalaman pemerintahan yang baik. Adapun pasangannya Andika punya jaringan pemenangan yang solid dan terlatih.

"Jadi tidak ada yang aneh dengan kemenangan ini, yang aneh kalau sebaliknya," demikian Octarina.

Belum tuntasnya proses rekapitulasi suara pemilih secara manual berjenjang, Pilgub Banten sudah dibuat gaduh dengan tuduhan curang yang dilontarkan Rano Karno kepada kubu Wahidin Halim.

Kemungkinan besar itu terjadi karena hasil quick count banyak lembaga survei menempatkan pasangan Rano-Embay di urutan buncit.

Hal sama juga terjadi pada penghitungan real count KPU secara elektronik yang memenangkan pasangan Wahidin-Andika dengan selisih sebanyak 88.000 lebih suara dari pasangan Rano-Embay. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA