Pemerintah Pesan 100 Jembatan Bailey dari Luar Negeri untuk Pulihkan Sumatera

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 29 Desember 2025, 18:23 WIB
Pemerintah Pesan 100 Jembatan Bailey dari Luar Negeri untuk Pulihkan Sumatera
KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
rmol news logo Pemerintah mempercepat pemulihan infrastruktur pascabencana di Sumatera dengan membeli 100 unit jembatan Bailey dari luar negeri. 

Pengadaan tersebut dilakukan atas arahan langsung Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk mendukung penanganan darurat di wilayah terdampak banjir dan longsor.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, jembatan Bailey tersebut tidak hanya akan digunakan di Sumatera, tetapi juga disiapkan sebagai cadangan nasional untuk daerah rawan bencana di seluruh Indonesia. 

“Dan juga dari presiden langsung melalui Kemenhan akan dicari 100 bailey dari luar, untuk mendukung di bencana ini. Dan juga mungkin ini akan kita gunakan di daerah-daerah di seluruh Indonesia,” ujar Maruli dalam konferensi pers di Lapangan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, 29 Desember 2025.

Maruli menegaskan, TNI AD mengerahkan seluruh sumber daya agar proses pembangunan dan pemasangan jembatan darurat berjalan cepat. Untuk mengejar target, personel di lapangan bekerja tanpa henti dengan sistem tiga shift. 

“Untuk mempercepat pekerjaan ini kita lakukan tiga shift. Jadi anggota kita bekerja pagi, siang, malam. Kalau tidak bekerja seperti ini saya kira tidak akan mencapai target yang seperti kita dapatkan pada hari ini," jelasnya.

Namun demikian, pemasangan jembatan Bailey bukan pekerjaan sederhana. Setiap lokasi harus melalui tahapan survei teknis agar jenis jembatan yang dipasang sesuai dengan kondisi medan. 

“Untuk jembatan ini memang agak rumit, karena setelah ada laporan, kami harus survei. Setelah survei apa jembatan yang paling sesuai,” kata Maruli.

Selain persoalan teknis, distribusi jembatan juga menghadapi kendala logistik akibat akses jalan dan pelabuhan yang rusak. Proses pengiriman dari Jakarta ke daerah bencana kerap memakan waktu lama. 

“Kami cari jembatan apa yang ini harus dikirim dari Jakarta. Di Jakarta sampai di pelabuhan, di pelabuhan, di jalan-jalan rusak, ada yang di jalan seminggu dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, Maruli mengaku bangga dengan kinerja prajurit TNI AD di lapangan. 

“Tapi saya terus terang pada anggota saya pun saya merasa salut, bisa bekerja sedemikian rupa,” tuturnya.

Hingga kini, TNI AD telah mencatat kebutuhan jembatan Bailey di 44 titik lokasi. Dari jumlah tersebut, 12 jembatan telah selesai dipasang, 15 unit masih dalam perjalanan, dan enam unit sedang dalam proses pemasangan.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA