Di lain sisi, jagoan Partai Golkar, Airin Rachmi Diany belum tampak siapa yang bakal jadi pendampingnya.
Langkah Airin terlihat seperti ‘terkunci’ karena alotnya dukungan parpol ke kubu sebelah.
Melihat fenomena tersebut, ulama dan juga tokoh pendiri Banten, KH Embay Mulya Syarief, mengungkapkan pandangannya agar Pemilukada yang akan berlangsung di Banten, mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas lewat proses demokrasi yang bermartabat.
"Jangan sampai, si calon itu dibuat tidak bermartabat dengan tidak bertanding dengan sesama manusia, misalnya dengan benda," kata KH Embay dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (22/7).
"Karena kalau sampai kalah, atau bahkan kalau menangpun tidak bermartabat, karena bertandingnya bukan lawan sesama manusia," tambahnya.
Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar ini berharap, Pilkada Banten mendatang bisa berjalan dengan elegan sekaligus menjadi pendidikan politik bagi masyarakat.
Lanjut dia, hal itu ditandai dengan adanya persaingan sehat antar pasangan-pasangan calon kepala daerah yang mengikuti kontestasi.
"Diharapkan pemilu ke depan bisa lebih berkualitas dibanding tahun-tahun sebelumnya, dan dilaksanakan dengan kemartabatan dan elegan tanpa merendahkan calon-calon yang bertanding," harapnya.
Untuk diketahui, dalam kontestasi Pilkada Banten, khususnya pemilihan Gubernur, diprediksi hanya akan diikuti oleh satu pasangan Cagub dan Cawagub saja. Hal itu ditandai semakin banyaknya partai yang bergabung dalam Koalisi Banten Maju (KBM) dan terdiri dari 8 partai politik yang bergabung.
BERITA TERKAIT: