Calon gubernur nomor urut 1 yang juga putra sulung Presiden ke-6 RI itu menyatakan bersikap ksatria dan lapang dada mengakui kekalahan walaupun hitungan resmi dari KPU DKI Jakarta belum dirilis.
Sandiaga mengaku, Agus sudah menghubunginya dan mengucapkan selamat atas kemenangannya sebagai juara dua putaran pertama dengan berpatokan pada hitung cepat.
"Ini sebuah tradisi sebagai kandidat yang elegan dan ksatria, menghubungi paslon lain mengucapkan selamat berjuang," ujar Sandiaga di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (16/2).
Belajar dari sikap ksatria Agus, ia mengatakan sudah sepatutnya seluruh masyarakat kembali bersatu jika pemilihan umum sudah selesai.
"Kita boleh berbeda pilihan. Setelah pemilu selesai, harus ada silahturahmi yang dibangun," pinta dia, dikutip dari
RMOL Jakarta.
Mengenai kemungkinan menarik gerbong Agus-Sylviana Murni yang tidak bisa lanjut ke putaran dua, Sandiaga menyerahkan hal tersebut ke partai pengusung, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dia mengklaim, bersama pasangannya, Anies Rasyid Baswedan, lebih memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan warga ibu kota.
"Ya, kami harus memusatkan apa yang warga Jakarta inginkan," pungkasnya.
[ald]