Totalitas Prabowo itu terlihat ketika dia mendatangi konsolidasi akbar kader Partai Gerindra untuk pemenangan kandidat Pilgub Jakarta jagoannya, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, kemarin. Prabowo, hadir dan memberi semangat lebih 8000 kader yang hadir.
"Pemilihan Gubernur DKI menjadi penting karena Gubernur DKI adalah simbol, lambang ke mana arah bangsa kita," ujar Prabowo saat membakar semangat para kader.
Menggunakan safari putih, pakaian khas saat Pilpres 2014 lalu, Prabowo menyatakan siap terjun ke lapangan demi memenangkan paslon jagoannya. "Saya siap untuk keliling Jakarta," tegasnya.
Selain demi kemenangan paslon nomor urut 3 itu, Prabowo juga ingin membuktikan, bahwasanya masih ada warga Jakarta yang memilih tanpa politik uang.
Di hadapan lebih dari 8 ribu peserta rapat konsolidasi Partai Gerindra, Prabowo meminta kadernya bekerja mensukseskan Anies-Sandiaga. Permintaan itu juga berlaku bagi para kader yang menjabat sebagai anggota Dewan.
Gerindra merupakan partai pengusung Anies-Sandi, selain Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pilkada DKI 2017. Pada beberapa kesempatan, diketahui Prabowo sering berkoordinasi dengan tim sukses maupun kandidatnya.
Bahkan, Sabtu (7/1), Prabowo mendatangi warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, didampingi Anies. Tujuannya, mengetahui kehidupan warga di tenda-tenda pengungsian pascpenggusuran oleh Pemprov DKI, beberapa waktu lalu.
Totalitas juga diberikan Presiden PKS, Sohibul Iman. Selain mengerahkan kader PKS Jakarta untuk pemenangan, dia juga menargetkan kemenangan di Pilgub Jakarta tahun ini.
"Yang jelas Pak Anies harus menang. Kita usaha bersama. Yang kedua tentu sesuai tagline, janji kampanye, saya berharap Pak Anies ketika jadi gubernur bagaimana Jakarta menjadi kota maju, jadi maju kotanya dan bahagia warganya," kata Sohibul di kantor DPP PKS, Jakarta, kemarin.
Pengamat politik dari Universitas Parahyangan Bandung, Prof. Asep Warlan mengaku tidak heran jika poros pimpinan partai seperti Prabowo mau turun gunung demi kemenangan di Ibukota. Pasalnya, Jakarta adalah kunci perebutan kekuasaan.
Baginya, prestise Gubernur Jakarta ibarat jabatan RI-3, jabatan terpenting setelah Presiden dan Wakil Presiden. Merebut Ibukota, sangat penting jika ingin memiliki modal memenangkan Pilpres 2019. "Tapi, kalau gagal justru bisa jadi bumerang. Prabowo bisa redup," ujar Asep kepada
Rakyat Merdeka.Asep menduga, aksi serupa bisa dilakukan pemimpin partai pendukung di Pilgub Jakarta. Yaitu, Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri sebagai penyokong pertahana Ahok-Djarot. Kemudian, Ketum Partai Demokrat, SBY yang mengusung anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono di Pilgub Jakarta 2017.
Analisa Asep, Pilgub Jakarta semakin panas dan menjadi prestasi besar siapapun pemenangannya karena dibumbui kasus Ahok yang telah menjadi isu nasional bahkan internasional. Menurutnya, pemenang di Jakarta, bisa memenangkan Pilpres 2019. ***
BERITA TERKAIT: