Kepada pelajar Muhammadiyah itu, pria yang akrab disapa Akom ini mengingatkan tiga musuh besar negara yang harus dilawan, termasuk oleh pelajar dan pemuda.
"Sekarang ini ada tiga musuh besar bangsa. Yaitu terorisme, narkoba dan korupsi. Sehingga musuh kita bukan penjajah namun ketiga hal tersebut," kata Ade.
Lebih lanjut ia mengatakan, masalah narkoba sudah sangat mengkhawatirkan. Sebab, saat ini penjara diisi mayoritas terpidana narkoba. Karenanya, pemberantasan narkoba tidak hanya dilakukan oleh kementerian lembaga terkait, tapi juga melibatkan IPM sebagai pelajar dan penerus bangsa.
"Saya harap IPM bersinergi untuk berkontribusi bagi penyadaran pada pelajar," katanya.
‎Untuk masalah terorisme, petinggi partai Golkar ini meyakini, teologi IPM sebagai underbow Muhammadiyah mampu mengajarkan perilaku beragama tanpa melibatkan kekerasan. Sebab, Ade menerangkan, agama Islam di Indonesia memiliki paham yang moderat dan hal itu bisa melawan paham terorisme.
"Apapun yang ingin berkembang dengan cara kekerasan tidak bisa. Tapi, terorisme sebagai sebuah paham jangan dianggap enteng," kata dia.
Sedangkan mengenai korupsi, Ade menginginkan agar kader IPM memberikan ‎contoh dalam aksi pemberantasan korupsi serta memberikan pendidikan kepada orang lain soal bahaya korupsi. Ade mencontohkan, kader Muhammadiyah yang konsen dalam pemberantasan korupsi, yaitu Busyro Muqodas.
"Pak Busyro dari Muhammadiyah dan setelah beliau, adik-adiknya ini harus bisa mengikuti. Pemberantasan korupsi tidak bisa seperti pemadam kebakaran namun melalui upaya pencegahan," ujarnya.
Ketua Umum IPM, M Nurul Huda dalam kesempatan ini mengatakan, organisasinya sudah menyadari tantangan tersebut. Dia pun menambahkan, masih banyak tantangan ke depan yang harus dihadapi di era globalisasi.
"Masih banyak tantangan lain yang harus kita hadapi, ‎seperti masalah narkoba, kekerasan, minuman keras, pengangguran dan sex bebas," ‎katanya.
[zul]
BERITA TERKAIT: