Berdasar undangan yang diterima redaksi, acara akan digelar di Rukan Yos Sudarso Megah, Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.
Sedangkan acara akan dimulai pukul 18.00 WIB, diawali pidato sambutan para tokoh yang peduli akan kehidupan nelayan tradisional.
Bisa diprediksi topik apa yang akan menghangat dalam pertemuan tersebut. Seperti diketahui, isu nelayan tradisional kembali mencuat beberapa hari terakhir, setelah keputusan Presiden Joko Widodo mengganti Menko bidang Kemaritiman, dari Rizal Ramli ke Luhut Binsar Panjaitan (sebelumnya Menko Polhukam).
Para aktivis lingkungan dan organisasi nelayan, terutama di Teluk jakarta, meragukan komitmen Luhut menindaklanjuti kebijakan warisan Rizal Ramli bersama Menteri Perikanan dan Menteri Lingkungan Hidup yang merekomendasikan penghentian permanen proyek reklamasi Pulau G. (Baca: Empat Alasan Penghentian Pembuatan Pulau G)
Proses evaluasi proyek reklamasi diprediksi bakal kembali ke titik nol. Padahal, hasil evaluasi Komite Gabungan itu sudah sesuai dengan putusan PTUN yang menyatakan bahwa reklamasi Pulau G harus dihentikan karena merugikan nelayan dan tidak memiliki dampak terhadap kepentingan publik.
Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), dalam jumpa pers di LBH Jakarta kemarin, menganggap pergantian Menko Maritim akan melemahkan penuntasan dugaan korupsi proyek reklamasi yang melibatkan pengembang dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
[ald]
BERITA TERKAIT: