Dalam menjalankan misinya sekolah ini mengedepankan pendidikan melalui metode pengajaran yang disebut 3 in i PAS yakni Academic Personal Approach Solutions, Behavior Personal Approach Solution, Life Skill Personal Approach Solution.
"Untuk mendukung metode diatas Alexandria Islamic School memfasilitasinya dengan sarana dan prasarana yang memadai dan modern,†kata pendiri YLIC Ir. HM. Idris Laena, melalui surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Kamis malam (16/6).
Dalam melaksanakan kegiatan akademiknya, dari Senin sampai Jum’at Alexandria Islamic School menerapkan sistem Moving Class. Semua kelas memiliki fasilitas penunjang yang lengkap seperti Mini Library yang terletak di depan kelas serta Mini Library yang terletak di belakang kelas untuk kegiatan praktik ringan mata pelajaran Matematika dan Ilmu Alam (MIA).
Sebagai institusi pendidikan berstandar internasional, dalam mendukung segala kegiatan akademiknya sekolah yang beralamat di Jl. Pengasinan Raya, Bekasi Timur ini memiliki delapan laboratorium utama modern yang dilengkapi denga fasiltas teknologi canggih. Kedelapan laboratorium tersebut adalah laboratorium musik modern dan tradisional, laboratorium bahasa, laboratorium IPA, dan beberapa laboratorium lainnya.
Proses pengajaranan di Alexandria Islamic School menggunakan dua bahasa pengantar yakni bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dengan terbiasa menggunakan bahasa internasional ini siswa secara tidak langsung dilatih untuk belajar dalam suasana pergaulan internasional.
Dalam menjalankan aktifitas pendidikannya para siswa Alexandria Islamic School ada yang diasramakan dan ada pula yang mobile. Asrama untuk para siswa dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang cukup baik.
Dan bagi orang yang berasal dari daerah lain jika orang tuanya akan berkunjung sekolah menyediakan Guess House yang cukup nyaman. Fasilitas ini disediakan gratis bagi orang tua siswa yang ingin menginap dalam satu atau dua hari.
Untuk menghilangkan kejenuhan dan menjaga kebugaran siswa sekolah juga menyediakan berbagai fasilitas seperti cafe, fitness centre, lapangan futsal dan berbagai fasilitas lainnya. Sedangkan untuk mengisi kekosongan jiwa, secara rutin pihak sekolah juga mendatangkan para penceramah dari luas sekolah.
Menurut Idris, Indonesia dengan jumlah penduduk penduduk lebih dari 250 juta jiwa ternyata 50 persen diantaranya adalah anak usia sekolah. Tentunya mereka ini perlu didorong untuk menjadi generasi penerus yang mampu menempatkan Indonesia memiliki daya saing tinggi di kancah global.‎
[ysa]
BERITA TERKAIT: