Hal itu dikatakan Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Aceh, Samsul B Ibrahim, dalam keterangan pers yang diterima redaksi, beberapa saat lalu (Senin, 24/8).
Samsul menyayangkan adanya pihak-pihak yang memperkeruh hubungan antara RR dan JK. Harusnya, kritik yang dilontarkan RR tidak dijadikan bahan sentimen politik oleh pihak-pihak tertentu untuk menjatuhkan keduanya.
"Tidak perlu harus disampaikan ke media kalau Pak JK
ngancam mundur jika Pak Rizal tidak keluar dari kabinet. Ini namanya merusak. Kritik itu kita sampaikan untuk membuka pikiran, untuk mengubah cara pandang, dan membuktikan subtansi informasinya. Bukan untuk merusak,†tutur Samsul.
Dalam sebuah diskusi akhir pekan lalu, pakar komunikasi politik, Tjipta Lesmana, mengungkapkan kabar yang belum terkonfirmasi bahwa JK mengancam mundur dari jabatanntya jika Presiden Jokowi masih mempertahankan RR di kabinet.
Samsul pun berharap, emosi masyarakat tidak terpancing oleh kondisi ini. Seharusnya rakyat Indonesia bangga punya menteri yang kritis dan rasional, serta punya Wapres yang visioner dan bisa membuktikan kebenaran dari target-target pembangunan yang sudah dirancang.
Sebelumnya ia meminta pemerintah menjadi fasilitator agar JK dapat duduk semeja dengan RR untuk membahas secara rasional proyek listrik 35 ribu Megawatt. Menurutnya, pertemuan mereka akan memicu daya tarik sendiri bagi pelaku usaha yang butuh kepastian dan penjelasan.
[ald]
BERITA TERKAIT: