SELEKSI HAKIM MK

Yusril: Kalau Saya Hamdan, Saya juga Tolak Ikut Seleksi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 25 Desember 2014, 12:23 WIB
Yusril: Kalau Saya Hamdan, Saya juga Tolak Ikut Seleksi
yusril ihza mahendra/net
rmol news logo . Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra mendukung langkah yang diambil Ketua MK Hamdan Zoelva menolak mengikuti seleksi hakim konstitusi yang digelar pansel.

"Kalau saya jadi Hamdan Zoelva, sayapun akan mengambil sikap yang sama," sebuat dia dalam keterangannya, Kamis (25/12).

Jelas yusril, Hamdan sudah diangkat jadi hakim MK oleh Presiden SBY sebagai salah satu dari tiga hakim MK yang jadi wewenang presiden. Bukan hanya hakim, dalam perjalanan kariernya, Hamdan telah terpilih menjadi wakil ketua dan sekarang menjabat ketua MK.

"Dalam posisi seperti itu, ketika masa jabatan pertama Hamdan habis, Presiden tinggal pilih apakah akan pertahankan Hamdan atau menggantinya," ujar mantan menteri Hukum dan HAM ini.

Menurut Yusril, kalau Hamdan diminta untuk menghadapi pansel, seolah-olah dia calon hakim MK yang baru, dan perasaan pasti tidak enak. Apalagi pansel punya kewenangan untuk merekomendasikan orang yang mereka seleksi, apakah akan diangkat lagi atau tidak sebagai hakim MK.

"Menghadapi pansel dengan kewenangan seperti itu bagi orang yang sedang menjabat hakim MK jadi serba salah dan serba tidak enak. Karena itu kalau saya jadi Hamdan, saya pun akan memilih lebih baik tidak usah jadi hakim MK lagi. Jabatan hakim itu berat, banyak fitnah dan godaan," beber dia.

"Kata Nabi Muhammad SAW kalau ada 3 hakim, hanya 1 yang masuk surga, 2 masuk neraka. Apalagi Hamdan sudah beda pendapat dengan Presiden Jokowi mengenai keberadaan Todung Mulya Lubis dan Refly Harun, dua advokat yang duduk di pansel," tambah Yusril.

Maka, sambung Yusril, satu-satunya sikap yang harus diambil oleh Hamdan ialah jangan ikut seleksi lagi. "Jadi orang biasa saja akan lebih baik. Kita harus tunjukkan sikap dan pendirian bahwa jabatan itu tidak banyak artinya bagi hidup kita. Kita tidak cinta dan cari-cari jabatan dan kedudukan," tandasnya. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA