Upaya Cari Muka, Kirab Budaya Pelantikan Jokowi Harus Dievaluasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Kamis, 16 Oktober 2014, 18:44 WIB
Upaya Cari Muka, Kirab Budaya Pelantikan Jokowi Harus Dievaluasi
Edison Siahaan/net
rmol news logo Selain menggangu keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran (Kamseltibcar) lalu lintas, kegiatan kirab budaya yang akan dilakukan saat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK bisa menghambat aktivitas masyarakat yang bisa berdampak pada kelancaran perekonomian nasional.

Oleh karena itu, Indonesia Traffic Watch (ITW) menyerukan kepada masyarakat luas agar tidak mengikuti kegiatan kirab yang akan dilakukan di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin mulai dari Semanggi, Bunderan HI sampai Monas tersebut. Apalagi kegiatan ini tidak ada kaitannya dengan acara kenegaraan.

"Lalu lintas sebagai urat nadi kehidupan, tentu harus didukung dengan terwujudnya Kamseltibcar lalu lintas. Dan itu merupakan tanggungjawab semua pihak. Sehingga masyarakat tidak perlu memberikan dukungan kepada pihak atau kelompok yang  menggunakan sarana lalu lintas untuk kepentingannya tetapi mengabaikan kepetingan masyarakat luas,"  ujar Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan, dalam keterangan pers yang diterima RMOL (Kamis, 16/10).

Edison curiga pawai dengan pengerahan massa yang akan dilaksanakan dari kawasan Semanggi hingga Monas pada Senin 20 Oktober 2014 ini adalah upaya "cari muka" semata agar mereka mendapat perhatian dari Presiden Jokowi yang sebelumnya mengaku sebagai relawan-relawan pendukung Presiden Jokowi.
 
Edison menjelaskan, pengerahan massa dengan menggunakan baju “gerakan rakyat” untuk mendukung Jokowi berpotensi menjadi bumerang. Karena kegiatan tersebut justru bisa memicu kritik terhadap pemerintahan Jokowi, akibat kemacetan yang ditimbulkan  aksi yang mengaku pendukung Jokowi.
 
ITW menilai, dengan kondisi lalu lintas yang tidak pernah lepas dari kemacetan seperti saat ini, sudah membuat masyarakat stress. Apalagi ditambah dengan kegiatan yang dilaksanakan di ruas jalan utama, dapat dipastikan akan sangat mengganggu kelancaran lalu lintas dan  aktivitas masyarakat.
 
"Demi kepentingan masyarakat luas dan terwujudnya Kamseltibcar, kegiatan ini perlu dievaluasi," pungkas Edison seraya mengajak kelompok atau pihak maupun elemen masyarakat luas untuk menyampaikan dukungan kepada pemerintah dengan cara melakukan kegiatan yang produktif dan bisa menjadikan suasana lebih  kondisif.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA