Demikian disampaikan ekonom Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, Dahnil Anzar Simanjuntak kepada
Rakyat Merdeka Online malam ini (Selasa, 15/7).
Pasalnya, jelas Dahnil, kekhawatiran-kekhawatiran tersebut akan mengganggu kondusifitas iklim investasi di Indonesia. Karena saat ini saja, investor
wait dan see dan tidak membuat keputusan ekonomi strategis sampai ada kepastian politik.
"Jangan kemudian diperparah dengan sentimen negatif seperti konflik pilpres yang berujung pada
chaos, yang membuat investor justru berasumsi kepastian sulit didapat," ungkap Dahnil.
Yang perlu dilakukan para tokoh dan politisi adalah menyampaikan pesan-pesan optimisme kepada pasar, bahwa rakyat Indonesia sudah sangat dewasa dalam berdemokrasi. Kalau ada capres yang tidak menerima hasil pengumuman KPU, toh ada mekanisme hukum yaitu mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
"Saya yakin bila ada capres tidak negarawan dan cenderung provokatif ketika kalah, bisa dipastikan dia akan ditinggal rakyat Indonesia, bahkan oleh pemilihnya sendiri," demikian Dahnil.
[zul]
BERITA TERKAIT: