Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah KMJ Edy Mulyadi mengatakan, apa yang dilakukan harian berbahasa Inggris yang mendukung Jokowi dalam Pilpres 2014 itu, jelas-jelas telah menghina serta menistakan Islam dan umatnya. Dalih sebagai ketidaksengajaan dan keteledoran redaksi tidak bisa diterima untuk kesalahan sebesar dan sefatal itu.
"Saya tidak yakin redaksi bisa seceroboh itu menurunkan kartun yang sangat menghina Islam dan umatnya. Menurut saya, apa yang dilakukan Jakarta Post sekali lagi mengkonfirmasi kebenaran firman Allah dalam QS al Baqoroh:120 dan QS Ali Imron: 118-120, bahwa musuh-musuh Allah memang sangat membenci Islam dan umatnya. Memang ada framing dari media-media mainstream yang dikuasai kelompok anti Islam untuk terus menyudutkan Islam dan ummatnya," ujar Edy menanggapi penyesalan dan permohonan maaf Jakarta Post.
Protes disampaikan KMJ dan JAT yang berjumlah sembilan orang kepada Pemimpin Redaksi Jakarta Post Meidyatama Suryodiningrat, di kantor redaksi, Jakarta, Selasa (8/7). Meidyatama didampingi sejumlah jurnalis, antara lain redaktur senior Endy M Bayuni dan dari desk opini Ati Nurbaiti.
Senada dengan Edy, Ketua JAT DKI Jakarta, Haris Amir Falah mengatakan, kartun yang dimuat
The Jakarta Post edisi Kamis, 3 Juli halaman 7 benar-benar menghina Islam. Kalimat tauhid yang dicantumkan bersamaan dengan tengkorak khas bajak laut, mengesankan seolah-olah Islam adalah agama bengis yang senang menumpahkan darah.
“Terlebih lagi pada bagian dalam tengkorak itu ditulis kalimat, Allah, Rasul, Muhammad. Ini jelas-jelas penistaan yang sangat keji terhadap Islam dan ummatnya. Permintaan maaf saja tidak cukup. Tidak berarti persoalan selesai begitu
Jakarta Post minta maaf dan menyatakan mencabut kartun tersebut. Saya sepakat dengan ustadz Edy, bahwa masalah ini harus dibawa ke ranah hukum. Pelaku dan penanggung jawabnya harus dikenai sanksi pidana,†kata Haris.
[dem]
BERITA TERKAIT: