Sampai sejauh ini cuma ada beberapa capres yang blak-blakan bicara program atau visi ekonomi kalau ia memerintah. Ada juga yang enggan menjabarkannya dengan alasan tidak logis. Namun, menurut pakar ekonomi Universitas Indonesia, Firmanzah, paling tidak terdapat dua hal penting mengapa platform ini sangat penting.
Pertama, sebagai pengikat komitmen politik lima tahun bagi partai pengusung pasangan Capres-Cawapres. Dan Kedua, platform ekonomi yang berisikan visi, misi serta arah pembangunan nasional pasangan Capres-Cawapres akan menentukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) nasional 2015-2019.
Dalam RPJMN itulah dimuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program kementrian dan lintas kementerian atau lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, dan kerangka ekonomi makro yang meliputi gambaran perekonomian secara menyeluruh, termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang memuat rencana regulasi beserta kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
"RPJMN itu nantinya akan diterjemahkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahunan yang memuat prioritas, program, anggaran dan kerangka regulasi," terang profesor ekonomi yang bertugas di Istana Negara itu pada Senin pagi (28/4), dikutip dari
setkab.go.id.
Karena begitu pentingnya platform pembangunan ekonomi pasangan Capres-Cawapres bagi perekonomian nasional 2015-2019, Firmanzah menyarankan agar semua perlu memberikan ruang seluasnya akan hal ini.
Ia mengingatkan, selain soal figur dan ketokohan masing-masing pasangan, agenda dan prioritas pembangunan ekonomi Indonesia lima tahun ke depan juga perlu mendapatkan perhatian masyarakat.
"Membuat tidak hanya demokrasi kita lebih berkualitas, tetapi juga memastikan perekonomian nasional akan menjadi lebih baik lagi pada masa-masa yang akan datang," papar Firmanzah.
[ald]
BERITA TERKAIT: