Bukan itu saja. Hasil Pileg juga menentukan apakah DPR/DPD nanti akan mengalami perubahan konfigurasi kekuatan politik dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara lima tahun ke depan.
Demikian disampaikan pengamat politik senior, Muhammad AS Hikam. Kekuatan politik di DPR akan mempengaruhi kiprah pemerintahan Presiden dan Wapres baru. Doktor dari Universitas Honolulu itu menyampaikan kalkulasi politik setelah mengkaji berbagai hasil survei, pemberitaan media, ditambah dialog intensif dengan para sahabatnya di media sosial beberapa bulan terakhir.
Menurut dia, dari 12 parpol yang berlaga, maka akan terbagi menjadi empat kelompok. Pertama, Kelompok A atau papan atas (perolehan 15-24 persen atau lebih). Mereka adalah PDIP, Golkar, dan Gerindra.
Kedua, Kelompok B atau partai tengah (perolehan 5-14.9 persen) yang terdiri dari Demokrat, Hanura, PKB, dan PKS.
Ketiga, Kelompok C atau papan bawah (3,5-4,9 persen) yang terdiri dari PAN, Nasdem dan PPP.
Kelompok D atau tersingkir (tidak mencapai 3,5 persen) terdiri dari PKPI dan PBB.
Dengan demikian, lanjutnya, DPR-RI 2014-19 akan diisi 10 parpol, bertambah satu (Partai Nasdem) ketimbang periode sebelumnya.
"PDIP akan mampu mengusung capres sendiri, sedangkan Golkar dan Gerindra masih memerlukan dukungan partai papan tengah dan atau bawah," ungkap mantan Menteri Riset dan Teknologi RI itu.
Sedangkan implikasinya untuk Pilpres, menurut dia kemungkinan hanya ada tiga pasangan capres-cawapres dari tiga partai yang akan berkompetisi yaitu Joko Widodo, Aburizal Bakrie, dan Prabowo Subianto.
"Apakah Pilpres akan satu atau dua putaran, sangat tergantung pada figur cawapres yang dipasang dan sampai sekarang belum diketahui," tegasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: