"PDI Perjuangan memiliki mekanismenya sendiri membaca situasi dan kehendak rakyat yang berkembang. Partai Gerindra tidak perlu menggurui 'banteng' untuk menyeruduk atau menanduk," kata Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Masinton Pasaribu, kepada
Rakyat Merdeka Online, Rabu petang (4/9).
Repdem sebagai sayap PDI Perjuangan menegaskan pula bahwa tidak pernah ada perjanjian-perjanjian rahasia yang dibikin pada masa Pilpres 2009, antara petinggi PDI Perjuangan dan Gerindra, yang isinya kesepakatan bersama untuk memajukan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden di Pilpres 2014.
"Partai Gerindra jangan memposisikan dirinya seperti
debt collector dengan menagih partai lain untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden," tegas caleg PDIP dari Dapil II Jakarta ini.
Masinton yakin, cara Partai Gerindra menyudutkan PDIP demi memuluskan pencalonan Prabowo Subianto hanya membuat publik tertawa. Peningkatan elektabilitas Jokowi adalah kehendak rakyat yang merindukan lahirnya sosok pemimpin yang memiliki ketulusan dalam memimpin, merakyat dan tidak punya dosa politik di masa lalu.
"Upaya penjegalan Partai Gerindra terhadap Jokowi sama halnya menghambat dan memanipulasi kehendak rakyat yang menginginkan perubahan," terangnya.
Bahkan, Masinton menganjurkan Gerindra memerintahkan fraksinya di DPRD DKI Jakarta untuk menarik dukungannya jika pimpinan pusat Partai Gerindra tidak lagi percaya pada Jokowi.
[ald]
BERITA TERKAIT: