Namun, tidak demikian dengan calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto. Mantan Danjen Kopassus yang menjabat Ketua Dewan Pembina Gerindra itu tetap fokus pada perjuangan merengkuh 20 persen kursi (112 kursi) di DPR bagi partainya. Dengan terpenuhinya syarat demikian, akan mudah bagi Gerindra untuk menetapkan cawapres. Saat ini, Gerindra hanya memiliki 26 kursi di DPR.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, membantah rumor yang menyebutkan bahwa Gerindra sudah menetapkan sejumlah nama untuk dipasangkan dengan Prabowo. Sebelumnya, media massa memberitakan pernyataan Sekjen DPP Gerindra, Ahmad Muzani, yang menyatakan partainya telah memiliki delapan nama untuk dipertimbangkan menjadi calon wakil presiden.
"Kami masih harus berjuang dulu untuk mendapat kursi 20 persen baru bisa mencalonkan pasangan capres dan cawapres," tegas Martin kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (27/8).
Menurut dia, kalau Gerindra tidak berhasil mendapatkan 20 persen kursi DPR lewat pemilihan legislatif maka Gerindra pasti akan berkoalisi dengan partai lainnya.
"Biasanya, partai tersebut akan meminta cawapres ditentukan mereka," ucapnya.
Tapi, dalam satu kesempatan beberapa waktu lalu, Martin sempat mengamini prediksi bahwa Prabowo mengincar perempuan sebagai pendampingnya di Pilpres. Martin menjawab ada kemungkinan seperti itu. Di Pilpres 2009, Prabowo pun bersanding dengan capres perempuan, Megawati Soekarnoputri.
"Akan dipertimbangkan menyandingkannya dengan Cawapres wanita kalau Gerindra mendapat kursi 20 persen di DPR," tegasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: