Kalau Kamis pekan lalu secara simbolis massa melempari pekarangan Kementerian Perdagangan dengan panci dan menghadiahi Gita dengan boneka babi besar, hari ini (Selasa siang, 30/7) massa melemparkan telor busuk dan bawang putih.
Dalam rilisnya, Lisuma menyatakan, aksi mereka lagi-lagi sebagai simbol bahwa Gita Wirjawan gagal menjalankan tugas Menteri Perdagangan dengan makin banyaknya permasalahan tak kunjung tuntas di kementerian yang ia pimpin. Misalnya, harga daging bersama sembilan bahan pokok (sembako) yang serentak meroket. Gita cuma bisa menawarkan kebijakan impor yang dinilai sangat instan dan nyatanya menuai masalah karena tidak ada jaminan halal atau tidaknya daging yang diimpor.
"Sampai hari ini dia pun terindikasi terlibat kartel bawang putih. Di sinilah terlihat kegagalan Gita Wirjawan," ucap koordinator massa, Diky Hadiwijaya," lewat pernyataan tertulis.
Dicky menilai, Gita sangat mungkin jadi bagian dari kartel karena Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi, yang memberikan perpanjangan Surat Persetujuan Impor (SPI) kepada 14 importir terdaftar (IT) untuk melakukan importasi bawang putih pada periode Januari-Maret 2013.
Diky menambahkan, demonstrasi mereka sama sekali tidak menyinggung ranah politik, apalagi bermaksud menjatuhkan nama Gita Wirjawan yang bertekad maju ke Konvensi Capres Partai Demokrat.
"Walau memang sangat terlihat bodoh bahwa seorang menteri yang sedang melakukan banyak kesalahan terkait kebutuhan bahan pokok rakyat, malah sibuk membahas permasalahan lain (konvensi capres)," tambah dia.
[ald]
BERITA TERKAIT: