"Kita meragukan kepakaran mereka dibidang budgeting, perencanaan dan lain-lain, Padahal selama ini tidak pernah menunjukan diri dengan kerja sosial dan politik," ujar pengamat dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Toto Sugiarto dalam diskusi "Mengukur Popularitas dan Nomer Urut Caleg" di Gedung Badan Pengawas Pemilu. Jl. MH. Thamrin, Jakarta, Selasa (7/5).
Lebih lanjut Toto juga menilai, karakter masyarakat saat ini yang melodramatik turut mendukung bermunculannya caleg dari kalangan artis, mudah dan sering terpukau dengan idola, meski dikenal bukan sebagai pekerja sosial atau politik tidak jadi masalah.
Toto juga menilai, jika masyarakat yang seperti itu tidak akan membuat iklim perpolitikan di negeri ini menjadi lebih baik, ia juga menilai jika ini merupakan dampak dari putusan Mahkamah Konsitusi (MK) mengenai sistem suara terbanyak.
"Ini konsekuensi dari sistem suara terbanyak, dampak dari keputusan MK yang menyatakan nomer urut tidak berpengaruh, ini dampak buruk dari MK, jadi muncul kewibaan palsu itu," tandas Toto.
[rsn]
BERITA TERKAIT: