Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga Klimatologi Politik (LKP), Usman Rachman dalam jumpa pers survei politik nasional "Capres TNI Masih Diminati, Partai Islam Masih Terbenam" di Hotel Grand Menteng, Jalan Matraman, Jakarta, Minggu (28/4).
"Para ketua umum di partai-partai Islam sekarang ini kapasitasnya baru level manejerial, belum sampai menjadi solidarity maker bagi ummat Islam," ujar Usman.
Menurut Usman, mereka tidak memiliki kapsitas sebagai vote getter dalam pemilu. Terbukti partai-partai Islam banyak menggunakan artis-artis ngetop sebagai pendulang suara.
Namun Usman tidak membantah, ada partai-partai yang berbasis Islam yang memiliki jaringan yang kuat. Namun itu masih kurang, karena jaringan terbangun hanya karena kesamaan latar belakang yang sama.
"Ini belum terbuka namanya, karena partai itu bukan lembaga, tapi milik semua anak bangsa," ungkapnya.
Selama ini kata dia, partai-partai Islam masih ada pengelompokan, seperti PBB dengan Parsatuan Islamiyah, PAN dengan Muhammdiyah, PPP dan PKB dengan NU, sementara PKS dengan Ikhwanul Muslimin.
"Sekarang yang harus dilakukan adalah memunculkan tokoh Islam yang solidarity maker seperti Gus Dur dan Amien Rais," tandas Usman.
[dem]
BERITA TERKAIT: