Pengamat Kebijakan Energi Sofyano Zakaria mengatakan, sepanjang terdapat disparitas yang cukup besar antara harga BBM bersubsidi dengan harga non subsidi ditambah dengan mahalnya harga minyak dunia, maka hal ini akan selalu memancing adanya perbuatan pencurian minyak.
"Ini harus diantisipasi pihak penegak hukum," kata Sofyan, di Jakarta, Senin (4/2).
Pertamina selaku pemasok BBM terbesar di negeri ini, menurut dia, harus mewaspadai secara ketat terjadinya pencurian minyak miliknya dengan membuat sistem pengaman dan pengawasan yang canggih. Tujuannya, agar BUMN ini tidak dirugikan dari perbuatan pihak-pihak yang mencari keuntungan besar dengan mencuri minyak dari perusahan pelat merah itu.
Direktur PT Sherin Kapuas Raya (SKR) Winardi selaku operator tanker Serena II membantah adanya penyelundupan solar Pertamina oleh kapalnya. Menurutnya, solar yang dijual tersebut milik tanker KM Serena II yang dijual ke MT Cahaya yang berbendera Singapura. Namun menurut Winardi, solar yang dibongkar beberapa awak kapal bukanlah dari kargo kapal tetapi dari tangki bahan bakar kapal Serena II sendiri. Saat tertangkap, sudah memindahkan 25 kiloliter solar.
"Dalam kejadian itu perusahaan saya yang dirugikan, bukannya pihak Pertamina," katanya.
Winardi mengatakan siap bertanggung jawab atas kerugian Pertamina akibat penahanan tanker Serena II.
Sebelumnya, Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto mengatakan, ada dugaan keterlibatan oknum Pertamina dalam kegiatan penyelundupan solar subsidi ke kapal Singapura di perairan Batam.
[dem]
BERITA TERKAIT: