Kurangi Penyelundupan, Pemerintah Harus Kurangi Disparitas Harga BBM Subsidi dan Non Subsidi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Senin, 04 Februari 2013, 15:30 WIB
Kurangi Penyelundupan, Pemerintah Harus Kurangi Disparitas Harga BBM Subsidi dan Non Subsidi
ilustrasi
rmol news logo Pemerintah diminta mengurangi disparitas harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan non subsidi untuk mengurangi penyelundupan.

Pengamat Kebijakan Energi Sofyano Zakaria mengatakan, sepanjang terdapat disparitas yang cukup besar antara  harga BBM bersubsidi dengan harga non subsidi ditambah dengan mahalnya harga minyak dunia, maka hal ini akan selalu memancing adanya perbuatan pencurian minyak.  

"Ini harus diantisipasi pihak penegak hukum," kata Sofyan, di Jakarta, Senin (4/2).

Pertamina selaku pemasok BBM terbesar di negeri ini, menurut dia, harus mewaspadai secara ketat terjadinya pencurian minyak miliknya dengan membuat sistem pengaman dan pengawasan yang canggih. Tujuannya, agar BUMN ini tidak dirugikan dari perbuatan pihak-pihak yang mencari keuntungan besar dengan mencuri minyak dari perusahan pelat merah itu.

Direktur PT Sherin Kapuas Raya (SKR) Winardi selaku operator tanker Serena II membantah adanya penyelundupan solar Pertamina oleh kapalnya. Menurutnya, solar yang dijual tersebut milik tanker KM Serena II yang dijual  ke MT  Cahaya yang berbendera Singapura. Namun menurut Winardi, solar yang dibongkar beberapa awak kapal bukanlah  dari kargo kapal tetapi  dari tangki bahan bakar kapal Serena II sendiri.  Saat tertangkap, sudah memindahkan 25 kiloliter solar.

"Dalam kejadian itu perusahaan saya yang dirugikan, bukannya pihak  Pertamina," katanya.

Winardi  mengatakan siap bertanggung jawab atas kerugian Pertamina akibat penahanan tanker Serena II.

Sebelumnya, Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto mengatakan, ada dugaan keterlibatan oknum Pertamina dalam kegiatan penyelundupan solar subsidi ke kapal Singapura di perairan Batam. [dem]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA