Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD diminta belajar dari kesalahannya yang mengungkapkan dugaan praktik mafia narkoba di lingkungan Istana Presiden namun minus bukti-bukti yang kuat.
Permintaan itu diutarakan salah satu Menteri SBY, Syarif Hasan, kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu di Jakarta (Senin malam, 12/11).
"Boleh saja dia ngomong kalau cuma dugaan. Tapi ini kan yang disebutkan dia adalah Istana Presiden. Saya tidak sepakat. Lebih bagus kalau menduga-duga jangan mengarah ke lembaga yang harus kita hormati bersama," sesal Syarif.
Menteri Koperasi dan UKM itu katakan, semua yang menyangkut grasi kepada terpidana narkoba sudah dijelaskan dengan lengkap oleh Staf Khusus Presiden.
"Dan sebaiknya kita sama-sama menghargai antar lembaga negara," tambahnya.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu juga mengatakan, prasangka Mahfud MD itu tidak perlu disikapi berlebihan, apalgi sampai menurunkan lembaga hukum untuk menyelidiki kebenarannya.
"Buat apa mencari sesuatu yang tak jelas. Sebaiknya bicara analisis itu orang yang di atas saja , apalagi menyangkut lembaga presiden, harus yang pasti-pasti saja," terangnya.
Yang Syarif lebih sesalkan, kini rakyat banyak dilanda kebingungan. Rakyat belum bisa bedakan mana dugaan dan mana kebenaran.
"Sebaiknya kita belajarlah, jangan lemparkan sesuatu yang cuma dugaan. Kita harus saling hormati antar lembaga," tegas dia lagi. [ald]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: