Dalam mutasi itu, Mayjen TNI Krido Pramono didapuk menjadi Pangdam Mulawarman. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Pa Sahli Tk. III Bidang Hubint Panglima TNI.
Krido yang lahir pada lahir pada 17 Oktober 1975 berasal dari keluarga sederhana. Sang ayah merupakan seorang guru sekolah dasar yang selalu dengan sabar menanamkan nilai disiplin dan ketekunan. Sementara sang ibu, yang berjualan telur asin turut membantu perekonomian keluarga.
“Saya berasal dari kampung, dari keluarga yang sangat sederhana. Ayah saya seorang guru SD, dan ibu saya penjual telur asin. Tapi saya percaya, keberhasilan itu bukan soal dari mana kita berasal, melainkan sejauh mana kita mau berusaha, bersyukur, dan berdoa," kata Krido dikutip dari dari www.uph.edu/id, Jumat 7 November 2025.
Dalam perjalanan hidupnya, Krido juga mengenang masa kecil yang penuh pelajaran hidup, terutama ketika duduk di bangku SMP. Untuk mencapai sekolah yang jaraknya cukup jauh dari rumah, ia harus bersepeda setiap hari.
Awalnya, aktivitas ini terasa melelahkan, tetapi lambat laun, kebiasaan tersebut berubah menjadi rutinitas yang ia nikmati. Tanpa disadari, bersepeda tidak hanya membantunya tiba tepat waktu di sekolah, tetapi juga meningkatkan kebugarannya secara fisik.
Dalam karir militernya, Krido yang merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1997 dari kecabangan Infanteri Raider, pernah menjabat sebagai Asisten Intelijen Panglima TNI.
Krido diketahui memulai karier dengan menjabat sebagai Danyonif 611/Awang Long pada 2013. Setahun kemudian, ia diangkat menjadi Komandan Kodim 1002/Barabai.
Kemudian pada 2016, ia ditugaskan untuk memegang kendali Pabandya-3/Jianorg Kowil Spaban II/Puanter Sterad. Tiga tahun berselang, Mayjen TNI Krido Pramono menduduki jabatan Kabag PPTP Biro PTP Setmilpres.
Pada tahun 2022, ia mengemban tugas baru sebagai Aspers Kodam I/Bukit Barisan. Setahun kemudian, Mayjen TNI Krido Pramono ditugaskan menjadi Paban V/Binkar Spersad dan Waaspers Kasad Bid. Binpres.
BERITA TERKAIT: