UNFICYP merupakan misi perdamaian PBB paling tua di dunia yang berdiri sejak tahun 1964 dan sampai dengan saat ini sudah memasuki usia yang ke 60 tahun.
Berdasarkan informasi yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/5), kegiatan ini didampingi oleh UNPOL Patrol Officer-Ledra Station Sector 2, Bripka Bagus Gani Setiana idalam rangka info-sharing perkembangan situasi di daerah operasi Cyprus dan sekitarnya.
Hal ini perlu dilakukan mengingat Cyprus merupakan salah satu pelabuhan sebagai tempat singgah dan bekal ulang bagi unsur-unsur MTF serta akan dijadikan safe heaven bagi para Warga Negara Indonesia (WNI) di Lebanon apabila rencana evakuasi diberlakukan.
Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL menjelaskan bahwa kunjungan ini selain untuk mengetahui situasi Cyprus saat ini secara riil di lapangan, juga guna mempererat hubungan antar kontingen Indonesia dalam misi PBB dimana terdapat 3 anggota Polri yang terlibat dalam misi UNFICYP.
"Dalam kesempatan ini pula dilaksanakan Tour Facility di dalam UNFICYP HQ dan ikut melaksanakan patroli di sepanjang green line atau buffer zone antara Republic of Cyprus dengan Turkish Republic of Northern Cyprus," ungkap Dansatgas.
Kegiatan ini dilaksanakan guna mewujudkan visi Panglima TNI “PRIMA”, yang diantaranya adalah TNI harus mampu Responsif dan Adaptif dalam menghadapi perkembangan situasi yang sangat kompleks dan dinamis terutama di daerah misi perairan Mediterania.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh prajurit Jalasena yang tengah menjalankan misi perdamaian dunia untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan, serta menjaga nama baik TNI, khususnya TNI AL agar tetap harus di mata dunia.
BERITA TERKAIT: