Pertama, Pratu Miftahul Arifin yang sudah dinyatakan gugur pada Sabtu (15/4). Sedangkan tiga tambahan lainnya yakni Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, dan Prada Sukra, baru ditemukan pada Rabu (19/4).
Mereka semua merupakan prajurit dari satuan Yonif R 321/GT/13/1.
"Tim Gabungan TNI Polri berhasil menemukan 4 Prajurit TNI, termasuk di dalamnya Pratu Miftahul Arifin, semua dalam keadaan meninggal dunia," jelas Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman, lewat keterangan tertulis, Kamis (20/4).
Keempat prajurit yang gugur itu, sambung rilis itu, masing-masing Pratu A, Pratu I, Pratu K dan Prada S. Saat ini keempat prajurit yang gugur telah dievakuasi ke RSUD Timika Kab Mimika.
Dijelaskan, para prajurit itu gugur saat proses pencarian pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens, yang disandera KST.
Saat pencarian berlangsung, kontak senjata antara TNI dan KKB tak terhindarkan, hingga beberapa prajurit gugur.
Menyikapi peristiwa itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akhirnya menaikan status operasi di Nduga, dari soft approach menjadi siaga tempur, namun tidak diikuti penambahan personel.
BERITA TERKAIT: