Sebab, dikatakan Yudo, hingga saat ini tim di lapangan masih melakukan operasi gabungan di sekitar lokasi.
"Harus sabar menyelesaikan ini. Kalau operasi militer iya (bisa langsung eksekusi), tapi ini bukan operasi militer," kata Yudo di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/3).
Di sisi lain, Yudo memastikan TNI dan Polri mengerahkan prajurit khusus dan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI yang memadai.
"Saya punya prajurit berkemampuan khusus, mempunyai alutsista yang bisa menyelesaikan itu kalau harus menyelesaikan, tapi ini bukan (operasi militer), ingat ini adalah operasi penegakan hukum sehingga harus mengedepankan hukum," terangnya.
Yudo pun beralasan pihak KKB kerap berbaur dengan masyarakat setempat, jadi sangat riskan bila menggelar operasi militer dan dikhawatirkan dapat membahayakan warga sekitar.
Kapten Philip disandera tepatnya mulai dari 7 Februari 2023. Sejauh ini, pihak tim gabungan sudah menelusuri jejak Kapten Philip dengan temuan sejumlah alat bukti diantaranya, kamera, ponsel, serta peralatan pribadi lainnya.
BERITA TERKAIT: